
Saatnya bagi Pewarta Kristen untuk Bangkit dan Bersinar di Dunia Digital
Wartagereja-jabar.com – Jakarta, Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan zaman digital, panggilan bagi jurnalis Kristen semakin mendesak. Kita hidup di era di mana berita menyebar dengan kecepatan kilat, opini berseliweran tanpa batas, dan kebenaran seringkali kabur di antara hoax dan disinformasi. Dalam pusaran ini, jurnalisme Kristen memiliki peran yang sangat vital dan mendesak: membangun Kerajaan Allah melalui penyebaran nilai-nilai Kristiani di ranah digital.
Jurnalisme bukan hanya sekadar profesi, tetapi juga panggilan pelayanan. Sebagai jurnalis Kristen, kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang di tengah dunia yang membutuhkan kebenaran dan harapan. Era digital membuka peluang yang luas bagi kita untuk menjangkau jiwa-jiwa yang haus akan Firman Tuhan, untuk menyuarakan keadilan, kasih, dan damai sejahtera di tengah kekacauan informasi.
Tantangan dan Peluang di Era Digital
Era digital menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi jurnalis Kristen. Information overload, fake news, echo chamber, dan algoritma media sosial dapat menjadi penghalang bagi penyebaran pesan Kristiani yang otentik. Namun, di sisi lain, platform digital juga memberikan akses tak terbatas untuk menjangkau audiens global, membangun komunitas online, dan berinteraksi langsung dengan pembaca.
Kita harus menyadari bahwa medan pertempuran kita saat ini adalah dunia digital. Di sinilah ideologi-ideologi sekuler, nilai-nilai anti-Kristus, dan berbagai macam hoax diproduksi dan disebarluaskan secara masif. Jika jurnalis Kristen tidak hadir dan aktif di ruang digital, maka kita membiarkan ruang ini dikuasai oleh kegelapan.
Panggilan Mendesak bagi Jurnalis Kristen
Oleh karena itu, inilah panggilan mendesak bagi setiap jurnalis Kristen di era digital:
- Menjadi Pewarta Kebenaran: Di tengah banjir informasi yang seringkali menyesatkan, jurnalis Kristen harus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kebenaran Firman Tuhan. Kita harus berani melawan fake news, disinformasi, dan narasi-narasi yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani.
- Menyebarkan Nilai-nilai Kerajaan Allah: Jurnalisme Kristen bukan hanya tentang memberitakan fakta, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam setiap berita dan konten yang kita produksi. Kasih, keadilan, kejujuran, damai sejahtera, dan pengharapan harus menjadi DNA dalam setiap karya jurnalistik kita.
- Menggunakan Platform Digital Secara Efektif: Kita harus memanfaatkan semua platform digital yang tersedia – website, media sosial, podcast, video streaming, dan lain-lain – untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Kita harus kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pesan Kristiani melalui berbagai format konten digital yang menarik dan relevan.
- Membangun Komunitas Digital Kristen: Jurnalisme Kristen tidak boleh hanya menjadi one-way communication. Kita harus membangun komunitas digital yang interaktif, di mana pembaca dapat berpartisipasi, berdiskusi, dan bertumbuh bersama dalam iman. Platform digital adalah sarana yang efektif untuk membangun engagement dan mempererat tali persaudaraan sesama Kristen.
- Menjadi Teladan Integritas dan Profesionalisme: Jurnalis Kristen harus menjunjung tinggi standar etika jurnalistik dan profesionalisme. Integritas, kejujuran, akurasi, dan keberimbangan harus menjadi prinsip utama dalam setiap karya kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi Kristus yang kredibel dan dihormati di dunia jurnalistik.
Dampak dan Signifikansi
Panggilan ini bukanlah tugas yang ringan, tetapi dampaknya sangat besar bagi Kerajaan Allah. Ketika jurnalis Kristen bangkit dan bersinar di dunia digital, kita dapat:
- Menjangkau jiwa-jiwa yang belum terjamah Injil: Platform digital memungkinkan kita untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di seluruh dunia, tanpa batasan geografis dan budaya.
- Memperkuat iman umat Kristen: Konten jurnalistik Kristen yang berkualitas dapat menjadi sumber inspirasi, pengajaran, dan penguatan iman bagi umat Kristen di tengah tantangan zaman.
- Mempengaruhi opini publik dan kebijakan: Jurnalisme Kristen dapat menjadi suara profetik yang menyuarakan kebenaran dan keadilan, serta mempengaruhi opini publik dan kebijakan publik yang sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
- Menjadi terang di tengah kegelapan: Di tengah dunia digital yang seringkali dipenuhi dengan hoax, kebencian, dan nilai-nilai yang bertentangan dengan Firman Tuhan, jurnalisme Kristen dapat menjadi terang yang menuntun orang kepada kebenaran dan harapan.
Inilah saatnya bagi jurnalis Kristen untuk merespon panggilan mendesak ini. Era digital adalah ladang pelayanan yang luas dan subur bagi kita. Jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Mari kita bangkit, bersatu, dan bergerak bersama untuk membangun Kerajaan Allah melalui jurnalisme di era digital. Dunia digital menanti suara profetik dan karya nyata jurnalis Kristen!
Apakah Anda siap menjawab panggilan ini?
(Penulis : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia – PWGI)