
Dharma Leksana
Wartagereja-jabar.com – Jakarta, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) menegaskan peran jurnalisme profetik di era digital sebagai salah satu fungsi utama wartawan gereja dalam mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah. Dalam konteks dunia digital yang dinamis, PWGI memandang jurnalisme bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai instrumen profetik untuk menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah masyarakat.
Visi misi PWGI yang berakar pada Lukas 1:1-3, menekankan pentingnya pewartaan yang teratur, seksama, dan berdasarkan kesaksian. Di era digital ini, PWGI menerjemahkan panggilan Marturia (kesaksian) dan Kerygma (pewartaan) melalui jurnalisme profetik yang aktif menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kasih Kristus. Jurnalisme profetik menjadi cara bagi wartawan gereja untuk berpartisipasi dalam membangun Kerajaan Allah di dunia digital.
Tanda-tanda Kerajaan Allah, sebagaimana tertulis dalam Matius 25:31-46 dan ajaran Alkitab, termanifestasi melalui kasih, sukacita, damai, dan kuasa Allah. PWGI meyakini bahwa jurnalisme profetik dapat menjadi saluran untuk menghadirkan tanda-tanda ini di era digital:
- Tanda-tanda Kasih, Sukacita, dan Damai: Jurnalisme profetik mendorong wartawan gereja untuk memberitakan kasih Allah melalui konten-konten yang membangun, menginspirasi, dan membawa damai. Pemberitaan yang penuh kasih dan sukacita diharapkan dapat terpancar melalui karya-karya jurnalisme gereja di platform digital.
- Tanda-tanda Kuasa Allah: Kuasa Allah termanifestasi dalam berbagai bentuk, termasuk kuasa untuk memberitakan Injil, kuasa kesembuhan, kuasa melawan kejahatan, dan kuasa untuk melakukan mukjizat. Dalam konteks jurnalisme profetik, kuasa ini hadir melalui keberanian wartawan gereja untuk menyuarakan kebenaran, membela keadilan, dan melawan ketidakbenaran, termasuk hoaks, rasisme, dan perusakan lingkungan.
Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) secara aktif mengimplementasikan jurnalisme profetik melalui berbagai program dan kegiatannya. Program “1 Gereja 2 Wartawan” (1G2W) bertujuan untuk membangun SDM jurnalisme gereja yang kompeten, yang mampu menghasilkan konten-konten profetik di media digital. Selain itu, PWGI juga bergerak secara konkret untuk membela kaum miskin, tertindas, dan lemah, melawan hoaks dan disinformasi, menolak rasisme, menentang perusakan lingkungan, memperjuangkan kesetaraan gender, mempromosikan keesaan gereja dan kerukunan umat beragama, serta menegakkan keadilan sosial. Aksi-aksi ini merupakan wujud nyata dari jurnalisme profetik dalam menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di era digital.
Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI), Dharma Leksana, S.Th., M.Si., menegaskan bahwa jurnalisme profetik adalah panggilan bagi wartawan gereja di era digital. “Melalui jurnalisme profetik, wartawan gereja tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah masyarakat digital,” ujarnya. PWGI mengajak seluruh wartawan gereja di Indonesia untuk mengimplementasikan jurnalisme profetik dalam karya-karya mereka, sehingga jurnalisme gereja dapat menjadi berkat dan membawa dampak positif bagi dunia digital.
Penulis : Dharma Leksana, S.Th., M.Si., Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)